29 April 2012

Menyapa Para Dukun dan Tukang Sihir di Indonesia

Menyapa Para Dukun dan Tukang Sihir di Indonesia ( sebuah perlawanan atas kesombongan dan upaya penyesatan aqidah ummat oleh para dukun dan tukang sihir )


Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Jakarty

Dukun kampung dukun DKI

Hingga dukun gunung merapi

Bikin sesat ummat dinegeri

Kemungkaran yang harus diingkari

Ku bawakan Hadist Nabi

Untuk diamalkan sehari-hari

27 April 2012

Ponari antara Karomah, Mu’jizat dan Tipu daya Syaithan

Fatwa Syaikh Ali tentang Ponari ( Ponari antara Karomah, Mu’jizat dan Tipu daya Syaithan )

Tidak lama setelah saya mengetahui berita tentang Ponari, kemudian saya mengajukan sebuah pertanyaan tentang Ponari yang telah ditulis oleh sahabat saya, kemudian saya ajukan kepada Syaikh Ali Ar Rajihi Hafidzahullah, ditengah – tengah keletihan yang terlihat dari wajah beliau dikarenakan sehabis safar ( dakwah keluar ) dan ditengah kesibukkannya, beliaupun menyanggupi jawaban pertayaan tentang Ponari secara tertulis. Pertanyaan tersebut baru beliau kasihkan kepada saya setelah lebih dari satu bulan. Setelah itupun lama tidak langsung diterjemahkan karena sesuatu hal, akhirnya baru bisa diterjemahkan oleh beberapa sahabat saya tiga pekan yang lalu. Semoga Allah membalas kebaikkan Syaikh Ali Ar – Rajihi dan teman-teman. Semoga fatwa Syaikh Ali Ar Rajihi ini menambah jelas tentang hakekat kejadian yang terjadi pada Ponari dan pengobatannya.

Berikut pertanyaan dan Jawabannya

26 April 2012

Menyingkap di balik keajaiban Ponari dan sebuah nasehat untuk kaum muslimin

Menyapa Fenomena Ponari dan yang semisalnya ( Menyingkap di balik keajaiban Ponari dan sebuah nasehat untuk kaum muslimin )

Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al – Jakarty

Beberapa hari yang lalu, saya dan beberapa ikhwan (teman) terlibat pembicaraan. Sampai pada sebuah informasi tentang Ponari yang terlontar dari salah satu ikhwan, setelah beberapa hari dari pembicaraan tersebut saya baru mempunyai kesempatan untuk mencari tahu lebih dalam informasi tentang Ponari, ternyata kenyataan fenomena Ponari ini membuat saya kaget sekaligus menyapa keimanan didalam hati, sayapun yakin seperti itu juga ikhwan – ikhwan yang lain, keimanan siapa yang tidak tersentuh perbuatan syirik dilakukan didepan mata, keimanan siapa yang tidak tersentuh kesesatan dikampanyekan dihadapan kita, keimanan siapa yang tidak tersentuh melihat kaum muslimin tersesat dikelamnya kebodohan, keimanan siapa tidak tersentuh ditengah keterprosokkan kaum muslimin kepada kesyirikan ada pihak yang malah mencari keuntungan. Lahaula wala Quwata illa Billah, kemudian terbetiklah untuk menulis tulisan sederhana ini dengan harapan semoga bermanfaat.

25 April 2012

Kata Paranormal saya tidak akan kaya atau akan seret rezekinya karena menikah sama istri saya yang sekarang

Kata Paranormal saya tidak akan kaya atau akan seret rezekinya karena menikah sama istri saya yang sekarang

Pertanyaan:

Pak ustadz saya mau tanya, gimana caranya agar rencana atau cita2 saya tercapai, karena kalau saya rasa-rasakan apa yang selalu saya usahakan selalu gagal ada-ada saja halangannya, tiap hari ngumpulin uang dikit-dikit ntar kalau sudah banyak sebelum cita-cita saya tercapai ntar dagangannya sepi dan uangnya yang setiap hari saya kumpulkan tiba2 habis untuk keperluan yang tidak direncanakan sebelumnya. Padahal didalam berusaha saya selalu berusaha jujur tidak seperti sebelumnya, masalah shadaqah alhamdulillah saya kerjakan. Pertanyaan saya apa yang membuat rizki saya kurang barakah apa sangking banyaknya dosa yang saya lakukan, lalu bagaimana caranya mendapatkan rezeki yang barakah, pertanyaannya kata paranormal/pujangga pada saat saya akan menikah kata paranormal kalau saya menikah sama istri saya sekarang ini walaupun rezeki saya melimpah tapi saya tidak akan kaya/cukup karena kata paranormal perhitungan saya ketemunya miskin jadi tidak bisa lebih.

23 April 2012

Al Hamdulillah kupanjatkan syukur kepada Allah ketika mendengar berita Mama Lauren Mati

Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir

Berawal ketika aku membeli sesuatu diwarung dekat rumah, tiba-tiba aku mendengar percakapan antara dua orang yang salah satu diantara mereka mengatakan Mama Lauren mati tadi malam karena sakit spontanitas aku mengucapkan Al Hamdulillah ketika mendengar berita itu, bagaimana aku tidak bergembira seorang dukun yang telah banyak menyesatkan manusia menuju kekafiran akhirnya mati, selain itu sebagai bentuk konsekuensi keimanan seseorang adalah membeci orang kafir, musyrik, munafik dan musuh-musuh Allah, diantara orang kafir, musyrik, munafik dan musuh-musuh Allah adalah para dukun dan diantara yang berprofesi sebagai dukun adalah Mama Lauren. Allah Subhaanahu Wata’ala berfirman

لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ

“ Engkau (Muhammad) tidak akan mendapatkan suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat saling berkasih sayang dengan orang – orang yang menentang Allah dan Rasul Nya, sekalipun orang – orang itu bapaknya, anaknya, saudaranya atau keluarganya “ (Qs. Al Mujadilah : 22)

21 April 2012

Bagaimana Seharusnya Seorang Muslim Menilai Sosok Mbah Maridjan

Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Jakarty

Selain meletusnya gunung merapi kematian mbah maridjan juga menjadi obrolan berbagai lapisan masyarakat akhir-akhir ini, dikarenakan keterkenalan tokoh yang satu ini sebagai “kuncen” gunung merapi disamping mbah maridjan meninggal menjadi korban meletusnya gunung merapi. Apalagi konon meninggalnya dalam keadaan sujud. Tak sedikit orang yang memujinya karena mati dalam keadaan sujud, atau karena keberaniannya dan pujian-pujian lainnya. Dan hampir tidak ada komentar yang tak senada dengan komentar – komentar diatas. Lalu bagaimanakah seorang muslim yang terbimbing dengan agama yang haq (benar) ba’da taufiqillah (setelah hidayah taufiq Allah) menilai sosok mbah maridjan. Insya Allah penjelasan sederhana dibawah ini menjadi penjelas bagi kita bagaimana kita menilai seorang mbah maridjan.

Ternyata Istri Saya Sudah Tidak Perawan, Apa yang Harus Saya Lakukan?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah ditanya:

س : إذا تزوج بنتا وبعد الدخول عليها لم يجدها بكرا فماذا يفعل ؟

ج : هذا له أسباب ، قد تكون البكارة ذهبت بأسباب غير الزنا ، فيجب حسن الظن إذا كان ظاهرها الخير ، وظاهرها الاستقامة ، فيجب حسن الظن في ذلك ، أو كانت قد فعلت الفاحشة ثم تابت ، وندمت وظهر منها الخير ما يضره ذلك ، وقد تكون البكارة زالت من شدة الحيض ، فإن الحيضة الشديدة تزيل البكارة ، ذكره العلماء وكانت تزول البكارة ببعض الوثبات ، إذا وثبت من مكان إلى مكان ، أو نزلت من محل مرتفع إلى محل سافل بقوة قد تزول البكارة ، فليس من لازم البكارة أن يكون زوالها بالزنا ، لا ، فإذا ادعت أنها زالت البكارة في أمر غير الفاحشة ، فلا حرج عليه ، أو بالفاحشة ولكنها ذكرت له أنها مغصوبة ومكرهة ، فإن هذا لا يضره أيضا ، إذا كانت قد مضى عليها حيضة بعد الحادث ، أو ذكرت أنها تابت وندمت ، وأن هذا فعلته في حال سفهها وجهلها ثم تابت وندمت ، فإنه لا يضره ، ولا ينبغي أن يشيع ذلك ، بل ينبغي أن يستر عليها ، فإن غلب على ظنه صدقها واستقامتها ، أبقاها وإلا طلقها مع الستر وعدم إظهار ما يسبب الفتنة والشر . 


Pertanyaan: Jika seseorang menikahi wanita yang ternyata setelah melewati malam pertama baru dia ketahui bahwa istrinya sudah tidak perawan lagi, apa yang harus dia lakukan?

19 April 2012

PELET DALAM TINJAUAN SYARIAT ISLAM

Oleh : Abu Ibrohim Abdullah bin Mudakir Al-Jakarty

Pelet adalah sebuah istilah yang ma’ruf di masyarakat kita, tapi sayangnya banyak orang yang tidak mengetahui hakekat dan hukumnnya.

Oleh karena itulah saya berusaha dengan memohon pertolongan kepada Alloh untuk menuangkan kesederhanaan ilmu saya pada artikel ini.

Dalam bahasa arab yang sesuai dengan pengertian pelet yang kita kenal adalah, “At Tiwalah” tiwalah sebagaimana di definisikan oleh syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab adalah sesuatu yang dibuat dengan anggapan bahwasannya hal itu dapat menimbulkan kecintaan istri kepada suaminnya atau suami kepada istrinya. (Kitab Tauhid, Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahhab : 77). Jadi apapun namanya baik tiwalah, mantra – mantra pengasih ataupun yang lainnnya, kalau hakekatnya sama maka hukumnya sama.

Jadi… apa sih hukumnya pelet?

17 April 2012

Perkataan ” Dewi Fortuna Tidak Bersama Kita”

Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al – Jakarty

Mungkin diantara kita pernah mendengar atau sering mendengar salah seorang berkata ” dewi fortuna tidak bersama kita ” perkataan yang singkat tapi tidak sesingkat hukum dan konsekuensinya. Insya Allah pada tulisan sederhana ini kami ingin menjelaskan tentang sangat berbahayanya perkataan ini bagi aqidah seseorang. Kami awali tulisan ini dengan menghadirkan sebuah hadist yang semoga menjadi renungan kita bersama, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Hurairoh, Abu Hurairoh Radiyallahu ‘Anhu berkata : ” Saya mendengar Rasululloh Shallallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda : ” Seorang hamba berbicara dengan sesuatu kalimat yang tidak ada kejelasan di dalamnya yang membuat nya terprosok masuk kedalam neraka yang jaraknya antara timur dan barat ” ( HR. Bukhari dan Muslim ) diantara bentuk perkataan yang sangat berbahaya adalah perkataan ” dewi fortuna tidak bersama kita “, perkataan ini sangatlah berbahaya karena perkataan kesyirikan dengan syirik yang besar yang mengeluarkan pelakunya dari islam, Naudzubillah…!!!

Mungkin ada yang bertanya dari sisi mana dikatakan perkataan kesyirikan … ??? maka kita katakan, semoga Allah memberikan kepada kita pemahaman terhadap agama ini. Dikarenakan perkataan ” dewi fortuna tidak bersama kita ” Sebuah perkataan yang menyandarkan yang memberikan manfaat atau keberuntungan kepada selain Allah…., bukankah yang memberikan manfaat atau keberuntungan dan yang menolak kemudhorotan atau bahaya hanyalah Allah semata …. !!! bukankah itu merupakan kekhususan Rububiyah Allah …. !!! Bukankah Allah berfirman menjelaskan tentang hal itu

15 April 2012

Pelajaran dan Nasehat dari Peristiwa Bentrokan Berdarah di Kuburan “Mbah Priok”

Oleh : Abu Ibrahim Abdullah Bin Mudakir Al Priuky

Sebuah peristiwa yang sangat menyedihkan dan memprihatinkan yang terjadi pada hari rabu kemarin di tanjung priok tepatnya didaerah koja, peristiwa bentrokan antara satpol PP dan masa tak sedikit yang menjadi korban baik dari satpol PP ataupun masyarakat umum, baik yang luka – luka bahkan ada yang sampai meninggal, Sebuah fenomena yang membuat hati sedih dan dada terasa sesak melihat kejadian itu, hanya karena persoalan kuburan yang di keramatkan, antara satpol PP yang ingin membersihkan bangunan gapura kuburan dan bangunan liar yang ada disekitar kuburan dan massa yang memahami bahwa satpol PP akan menggusur kuburan “Mbah Priok” yang dikeramatkan. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari realita kejadian bentrokan berdarah itu, oleh karena itulah tulisan ini hadir insya Allah sebagai sebuah renungan dan nasehat untuk kaum muslimin atas kejadian bentrokan berdarah dikuburan “Mbah Priok”.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ المُنْكَرِ وَأُوْلَئِكَ هُمُ المُفْلِحُونَ

” Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar dan mereka itulah orang-orang yang beruntung “ (Qs. Ali Imran : 104)

14 April 2012

Hukum Jimat Dalam Islam

Ditulis oleh : Buletin Al-Ilmu

Bila kita memperhatikan kondisi kaum muslimin yang mereka sholat, bershodaqoh, berpuasa dan bahkan menunaikan ibadah haji, maka seringkali kita dapati di antara mereka mendatangi “Kyai” untuk mendapatkan benda-benda yang dikenal dengan jimat, agar jabatannya langgeng, bisnisnya berhasil, atau tubuhnya tidak mempan bila dikenai benda tajam. Bahkan mayoritas umat ini menganggap bila seorang “Kyai” atau “santri” memiliki “kelebihan” ini maka kedudukan agamanya mulia di sisi mereka. Bagaimana sebenarnya Islam menilai fenomena tersebut? Apakah ia diperbolehkan dalam Islam ?
Rosulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai Nabi dan pembawa agama yang penuh rahmat, sungguh telah menjelaskan tentang hukum jimat, baik dengan ucapan ataupun dengan perbuatan. Dengan ucapan, sebagaimana sabda beliau :

”Sesungguhnya jampi-jampi, jimat-jimat dan tiwalah adalah syirik”.

5 April 2012

Seputar Tasyabbuh (Penyerupaan) Terhadap Non Muslim

Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu anhuma dia berkata: Sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ تَشَبَّهَ بِغَيْرِنَا
“Bukan termasuk golongan kami orang yang menyerupai kaum selain kami.” (HR. At-Tirmizi no. 2695)
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk darinya”. (HR. Abu Daud no. 4031 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah: 1/676)

4 April 2012

Memandang dan Berjabat Tangan Dengan Wanita Selain Mahram

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan manusia, maka tentunya Allahpun telah mengatur segala aspek kehidupan manusia, termasuk didalamnya bagaimana hukum yang berlaku bagi laki-laki dan wanita yang tidak semahram dalam memandang dan berjabat tangan. Olehnya kita simak uraian dalil Al-Quran dan Sunnah tentang masalah ini, agar hati kita tenang dan dapat mengamalkannya sesuai dengan perintah agama.

• Adapun dalil dari Al-Qur`an :
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surah An- Nuur : 31
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menundukkan pandangannya”.
Ayat ini menunjukkan perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada wanita-wanita mu’minah untuk menundukkan pandangannya dari apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah haramkan, maka jangan mereka memandang kecuali apa yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah halalkan baginya.
Berkata Ibnu Katsir rahimahullah : “Kebanyakan para ulama menjadikan ayat ini sebagai akan haramnya wanita memandang laki-laki selain mahramnya apakah dengan syahwat atau tanpa syahwat”. (Tafsir Ibnu Katsir 3/345).

3 April 2012

Apakah Paha Adalah Aurat?

Aisyah -radhiallahu anha- berkata, ”Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- pernah bersandar di rumahnya dalam keadaan kedua pahanya tersingkap. Lalu Abu Bakar meminta izin untuk masuk dan beliau mengizinkannya dalam keadaan beliau tetap pada keadaan seperti itu. Kemudian Umar meminta izin untuk masuk dan beliau mengizinkannya dalam keadaan beliau tetap pada keadaan seperti itu lalu beliau berbincang-bincang dengannya. Kemudian Utsman meminta izin untuk masuk, maka Nabi r langsung duduk dan merapikan pakaian beliau, lalu dia masuk dan berbincang-bincang dengan beliau.” Setelah Utsman keluar, Aisyah berkata kepadanya, ”Abu Bakar masuk menemuimu akan tetapi engkau tidak duduk, kemudian Utsman masuk menemuimu tapi engkau langsung duduk dan merapikan pakaianmu?” maka beliau bersabda, ”Tidakkah saya merasa malu kepada orang yang para malaikat malu kepadanya?”
Ini adalah hadits yang shahih. Diriwayatkan oleh Ath-Thahawi dalam Musykil Al-Atsar (2/283) dia berkata: Yusuf bin Yazid menceritakan kepada kami (dia berkata): Hajjaj bin Ibrahim menceritakan kepada kami (dia berkata): Ismail bin Ja’far menceritakan kepada kami dari Muhammad bin Harmalah dari Atha` bin Yasar, Sulaiman bin Yasar dan Abu Salamah bin Abdirrahman darinya.
Ini adalah sanad yang shahih, semua perawinya adalah tsiqah lagi mulia.

2 April 2012

Apakah Lutut Adalah Aurat?

Dari Abu Musa dia berkata, ”Sesungguhnya Nabi r pernah duduk di sebuah tempat yang padanya terdapat genangan air, maka beliau menyingkap kedua lututnya atau salah satu lututnya. Tatkala Utsman masuk, beliau segera menutupnya.”
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (7/43), Ath-Thabarani dan Al-Baihaqi (2/232) dari jalan Sulaiman bin Harb (dia berkata): Hammad bin Zaid menceritakan kepada kami (dia berkata): Ali bin Al-Hakam dan Ashim Al-Ahwal menceritakan kepadaku, bahwa keduanya mendengar Abu Utsman bercerita dari Abu Musa.

Dalam permasalahan ini ada beberapa hadits lainnya:
Di antaranya adalah dari Abu Ad-Darda` dia berkata, ”Saya pernah duduk-duduk di sisi Nabi r lalu tiba-tiba Abu Bakar datang dalam keadaan memegang ujung pakaiannya hingga dia menampakkan kedua lututnya. Maka Nabi r bersabda, ”Adapun teman kalian ini, maka dia telah tergesa-gesa,” lalu dia mengucapkan salam dan berkata, ”Wahai Rasulullah, sesungguhnya telah terjadi sedikit perselisihan antara saya dan Ibnu Al-Khaththab, maka saya terlalu terburu-buru bersikap terhadapnya kemudian saya menyesal. Lalu aku memintanya untuk memaafkan aku akan tetapi dia tidak mau memaafkan aku, maka saya pun bersegera menemuimu,” maka beliau bersabda, ”Allah mengampuni kamu wahai Abu Bakar (tiga kali). Kemudian Umar juga menyesal lalu dia segera mendatangi rumah Abu Bakar dan bertanya, ”apakah Abu Bakar ada?” mereka menjawab, ”Tidak ada.” Maka dia mendatangi Nabi r lalu mengucapkan salam kepada beliau, dan ketika itu wajah Nabi r kelihatan marah sampai-sampai Abu Bakar merasa kasihan (kepada Umar), lalu Umar berlutut di atas kedua lututnya. Dia berkata, ”Wahai Rasulullah r, demi Allah sungguh saya telah menzhalimi (dua kali),” maka Nabi r bersabda, ”Sesungguhnya Allah mengutus aku kepada kalian akan tetapi kalian berkata, ”Kamu berdusta,” sedang Abu Bakar berkata, ”Dia berkata benar.” Dia membantu saya dengan diri dan hartanya. Karena itu bisakah kalian untuk tidak mengganggu sahabatku ini?!” (dua kali), maka setelah itu Abu Bakar tidak pernah lagi diganggu.”
Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (7/16-17) dan Ath-Thahawi dalam Al-Musykil (2/288) darinya.
Di antaranya adalah riwayat dari Amr bin Asy-Syarid dari ayahnya dia berkata, ”Sesungguhnya Nabi r pernah mengikuti seorang lelaki dari Tsaqif sampai-sampai beliau berlari-lari kecil di belakangnya sampai beliau memegang pakaiannya lalu bersabda, ”Angkat sarungmu,” maka lelaki itu menyingkap kedua lututnya dan berkata, ”Wahai Rasulullah, saya mengalami al-fanaf (al-hanaf adalah jari-jemari kaki yang satu mendekat dan mengarah ke kaki lainnya) dan kedua kedua lututku kecil.” Maka Rasulullah r bersabda, ”Semua ciptaan Allah -Azza wa Jalla- itu baik,” maka setelah itu lelaki itu tidak pernah terlihat kecuali sarungnya tinggi sampai ke pertengahan betis sampai dia mati.”
Diriwayatkan oleh Ahmad (4/390) dia berkata: Rauh menceritakan kepada kami (dia berkata): Zakariya bin Ishaq menceritakan kepada kami (dia berkata): Ibrahim bin Maisarah menceritakan kepada kami bahwa dia mendengar Amr bin Asy-Syarid dan seterusnya.
Ath-Thahawi juga meriwayatkannya dalam Al-Musykil (2/287) dia berkata: Abu Umayyah menceritakan kepada kami (dia berkata): Rauh bin Ubadah menceritakan kepada kami dan seterusnya.
Ini adalah sanad shahih yang sesuai dengan syarat Al-Bukhari dan Muslim.