31 Mei 2012

Menyibak Misteri Ibnu Shayyad

فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنْ يَكُنْهُ فَلَنْ تُسَلَّطَ عَلَيْهِ وَإِنْ لَمْ يَكُنْهُ فَلاَ خَيْرَ لَكَ فِي قَتْلِهِ 

Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada ‘Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu: “Jika ia (Ibnu Shayyad) adalah dia (Dajjal), engkau tidak akan mampu mengalahkannya. Dan jika bukan, sia-sialah kamu membunuhnya.” 

29 Mei 2012

Beberapa Pengingkaran Keberadaan Dajjal

Hal-hal ghaib dalam Islam senantiasa menjadi sasaran tembak orang-orang yang memuja akal atau yang menyimpan bara kedengkian untuk menghancurkan Islam. Termasuk dalam hal ini adalah eksistensi Dajjal. Maka, hanya senjata keimananlah yang mampu menghadang syubhat-syubhat mereka. 

Beriman akan keluarnya Dajjal merupakan kewajiban bagi setiap muslim, karena hal ini termasuk dalam makna iman kepada hari akhir. Hadits-hadits yang berkaitan dengan masalah Dajjal adalah hadits mutawatir sebagaimana ditegaskan para ulama ahlul hadits di antaranya Ibnu Katsir, Al-Hafizh Ibnu Hajar, Al-Imam Asy-Syaukani, dan Asy-Syaikh Al-Albani rahimahumullah. Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “Keluarnya Dajjal adalah pasti berdasarkan As-Sunnah dan ijma’.” (Syarh Lum’atul I’tiqad) 

Al-Imam Ibnu Zamanin rahimahullahu menyatakan: “Ahlus Sunnah mengimani akan keluarnya Dajjal, mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi engkau dari fitnahnya.” 

Inilah keyakinan Ahlus Sunnah wal Jamaah. Tidak ada yang mengingkari akan keluarnya Dajjal kecuali ahlul ahwa atau orang yang jahil (awam). Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu berkata: “Iman tentang adanya dan akan keluarnya Dajjal adalah haq. Ini merupakan madzhab Ahlus Sunnah dan semua ahlul fiqih dan hadits. Berbeda dengan yang mengingkarinya dari kalangan Khawarij dan Mu’tazilah….” (At-Tadzkirah hal. 552) 

27 Mei 2012

Sifat-sifat Dajjal dan Bentuk Fisiknya

Sifat-sifat Dajjal

Keluarnya Dajjal merupakan satu perkara yang pasti. Dajjal akan berusaha menyesatkan manusia dari jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sehingga orang yang beriman semestinya mengetahui sifat serta fitnah-fitnah Dajjal agar terhindar dari kesesatannya. 

Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullahu menerangkan: “Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyifati Dajjal dengan penjelasan yang gamblang bagi orang yang punya hati. Sifat-sifat tersebut semuanya jelek, yang nampak jelas bagi orang yang mempunyai indera yang sehat. Namun orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan akan celaka tetap mengikuti Dajjal dalam pengakuannya yang dusta dan dungu, serta diharamkan untuk mengikuti al-haq….” 

Apakah Dajjal itu Manusia? 

Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullahu berkata: “Ya. Dajjal adalah manusia dari bani Adam. Sebagian para ulama menyatakan Dajjal adalah setan. Sebagian lagi menyatakan bapaknya manusia, ibunya dari bangsa jin. Tapi semua pendapat ini tidaklah benar. Karena dia butuh makan, minum, dan lainnya. Oleh karena itu, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam membunuhnya dengan cara membunuh manusia biasa.” (Asy-Syarhul Mumti’ 3/275) 

Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullahu berkata: “Hadits-hadits ini adalah hujjah bagi Ahlus Sunnah akan benarnya keberadaan Dajjal, bahwa Dajjal adalah satu sosok tubuh yang merupakan ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi hamba-hamba-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan dia kemampuan melakukan beberapa hal, seperti menghidupkan orang mati yang ia bunuh, memunculkan kesuburan, membawa sungai, surga dan neraka, perbendaharaan bumi mengikuti dirinya, memerintahkan langit untuk hujan maka turunlah hujan, memerintahkan bumi untuk menumbuhkan maka tumbuhlah tanaman-tanaman. Itu semua terjadi dengan kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Setelah itu, ia tak mampu melakukannya, tidak mampu membunuh seorang laki-laki (yang sebelumnya dibunuh kemudian dihidupkan kembali olehnya) ataupun lainnya….” 

25 Mei 2012

Dajjal, Antara Kenyataan dan Kamuflase

“Dajjal” acap menjadi topik seru yang dibicarakan banyak orang. Perkaranya pun kian hangat dengan munculnya orang-orang yang mengaku atau dianggap orang lain sebagai Dajjal, seperti yang dialamatkan pada Sri Sathya Sai Baba, seorang begawan dari India. Benarkah dia Dajjal?1
l adalah sangat tepat untuknya, karena Dajjal berarti banyak berdusta dan menipu. Siapa pun yang banyak berdusta dan menipu, ada pengikutnya ataupun tidak, maka dia adalah Dajjal. Demikianlah yang diistilahkan oleh Rasulullah n tentang mereka. Beliau menjelaskan hal ini dalam banyak hadits seperti yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari t dalam dua tempat (no. 3340 dalam Kitabul Manaqib dan no. 6588 dalam Kitab Al-Fitan) dan Muslim t dalam dua tempat (no. 8 dalam Muqaddimah dan no. 5205 dalam Kitab Al-Fitan Wa Asyrathis Sa’ah) dari sahabat Abu Hurairah z:

23 Mei 2012

Keluarnya Dajjal Sebagai Tanda Hari Kiamat

Setelah Imam Mahdi, satu penanda besar hari kiamat yang akan muncul adalah Dajjal. Dia berasal dari manusia dan merupakan sosok nyata. Kemunculannya akan didahului dengan sejumlah peristiwa besar. 

Di antara kewajiban seorang muslim adalah beriman kepada hari akhir dan apa yang akan terjadi sebelum dan setelahnya. Hari kiamat tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jibril ‘alaihissalam bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: 

فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ. قَالَ: مَا الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ 

“Kabarkanlah kepadaku kapan terjadi hari kiamat?” Rasulullah menjawab, “Orang yang ditanya tidak lebih tahu dari bertanya.” (HR. Muslim no. 1) 

Meskipun tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya telah menerangkan tanda-tanda yang akan muncul sebelum terjadinya. Tanda-tanda hari kiamat ada dua, shugra dan kubra. 

Tanda kiamat shugra banyak jumlahnya, Di antaranya yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Jibril: 

قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا. قَالَ: أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ 

“(Jibril) berkata: Kabarkan kepadaku tentang tanda-tandanya. Rasulullah menjawab: Budak perempuan melahirkan tuannya, dan kamu lihat orang yang telanjang kaki dan telanjang badan penggembala kambing berlomba-lomba meninggikan bangunan.” (HR. Muslim no. 1) 

21 Mei 2012

Potret Ummat di Akhir Zaman

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: 

يَتَقَارَبُ الزَّمَانُ وَيُقْبَضُ الْعِلْمُ وَتَظْهَرُ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُّ وَيَكْثُُرُ الْهَرْجُ 

“Zaman akan saling mendekat, diangkatnya ilmu, munculnya berbagai fitnah, diletakkan kerakusan, dan banyaknya peperangan”. (HR. Al-Bukhoriy no.989 dan Muslim no.157) 

Di akhir zaman, seperti zaman kita ini, sebelum datangnya hari kiamat akan ada hari-hari yang di dalamnya turun dan tersebar kejahilan yang disebabkan oleh malasnya manusia dan enggannya mereka dari menuntut ilmu agama, yaitu ilmu tentang Al-Qur’an dan Sunnah. Nabi-shollallahu alaihi wasallam- bersabda, 

إِنَّ بَيْنَ يَدَيِ السَّاعَةِ لَأَيَّامًا يَنْزِلُ فِيْهَا الْجَهْلُ وَيُرْفَعُ الْعِلْمُ 

“Sesungguhnya di depan hari kiamat ada hari-hari yang kejahilan diturunkan di dalamnya, dan ilmu diangkat”. [HR. Al-Bukhoriy (6654)] 

19 Mei 2012

Menanti Tanda-tanda Kekuasaan Allah di Akhir Zaman

يَوْمَ يَأْتِي بَعْضُ آيَاتِ رَبِّكَ لاَ يَنفَعُ نَفْسًا إِيْمَانُهَا لَمْ تَكُنْ آمَنَتْ مِن قَبْلُ أَوْ كَسَبَتْ فِي إِيْمَانِهَا خَيْرًا قُلِ انتَظِرُواْ إِنَّا مُنتَظِرُوْنَ 

“Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Rabb-mu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia (belum) mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah: ‘Tunggulah oleh kalian sesungguhnya kamipun menunggu (pula)’.” (Al-An’am: 158) 

17 Mei 2012

Berita tentang Datangnya Hari Kiamat

Datangnya hari kiamat adalah suatu kepastian. Hanya saja berita tentang hari kiamat ini terasa asing atau terlupakan bagi sebagian manusia yang hidup mereka tersibukkan dengan bermain-main, lalai, mengenyangkan diri dengan syahwat dunia dan kelezatannya. Kenikmatan dunia berupa harta, anak-anak, dan sebagainya telah melupakan mereka akan pertemuan dengan hari tersebut. Padahal hari kiamat demikian dekatnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: 

اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ 

“Telah dekat hari kiamat dan telah terbelah bulan.” (Al-Qamar: 1) 

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا 

“Manusia bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari kiamat itu hanyalah di sisi Allah.’ Dan tahukah kamu (wahai Muhammad) boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya?” (Al-Ahzab: 63) 

Sahabat yang mulia Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengabarkan bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: 

بُعِثْتُ أَناَ وَالسَّاعَةُ كَهاتَيْنِ. وَأَشَارَ بِأَصْبِعَيْهِ السَّبَابَةِ وَالْوُسْطَى 

“Diutusnya aku dengan datangnya hari kiamat seperti dua jari ini.” Beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengahnya. (HR. Al-Bukhari dan Muslim) 

15 Mei 2012

Demonstrasi Hanya Menambah Petaka

 Oleh : Ustadz Muktar

Siapa pun dengan pasti akan memprediksi,”Pasti akan berakhir rusuh!”.

Hati semakin bersedih dan jiwa bertambah sesak melihat kenyataan pada beberapa tempat di negeri ini. Korban luka berjatuhan bahkan ada yang berakhir dengan meregang nyawa. Batu-batu beterbangan diselingi dengan asap dan api bom molotov. Benda-benda tumpul entah kayu, besi atau lainnya. Terlihat jelas berada di tangan-tangan sekelompok anak muda yang menamakan diri mereka sebagai Barisan Mahasiswa.

Pihak aparat keamanan yang berusaha mengikuti prosedur dan protap pengamanan sesungguhnya telah cukup bersabar. Cacian dan celaan ditujukan kepada mereka. Aparat dilempari dan diludahi bahkan dipukuli, dan mereka pun manusia biasa. Sehingga terjadilah aksi baku balas antara demonstran dan aparat keamanan. Laa haula wa laa quwwata illa billah

Apa hasilnya? Kerugian dan kerugian lalu kerugian. Harta, nyawa, waktu, tenaga dan segala-segalanya. Tidak ada lagi rasa nyaman karena berganti ketakutan. Ketentraman masyarakat pun berangsur hilang setelah sebelumnya berkurang. Yang lebih menyedihkan lagi, pelaku-pelakunya justru berasal dari lapisan masyarakat yang disebut “kaum terpelajar”.

Ilustrasi di atas hanyalah sepenggal kisah dari catatan hitam dari aksi-aksi yang bernama demosntrasi, unjuk rasa, atau apapun nama lainnya. Dengan berbagai alasan yang dibumbui kata-kata menyentuh hati atau demi membela keadilan, aksi-aksi itupun dijalankan.”Melawan Tirani Lalim”,”Membela Hak-Hak Rakyat”,”Jihad Melawan Penguasa”,”Kami Menuntut Keadilan”,”Pemerintah Selalu Menyengsarakan Rakyat” dan masih seabreg slogan dan yel-yel lain kaum demonstran.

Sebenarnya bagaimanakah pandangan islam tentang hal ini? Berikut ini kami akan menukilkan fatwa dari beberapa ulama’ besar masa kini tentang hukum aksi demonstrasi atau unjuk rasa.

11 Mei 2012

Yang Paling Menakutkan Ketika Naik Pesawat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Kenikmatan dan musibah adalah dua hal yang akan selalu bersama seorang hamba dalam kehidupan dunia ini. Sehingga kita dituntut untuk siap, bukan saja ketika menghadapi kenikmatan dengan syukur kepada Allah ta’ala, tetapi juga ketika menghadapi musibah dengan kesabaran. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menjelaskan diantara sifat orang-orang yang beriman,


عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin itu, sesungguhnya setiap keadaannya baik –dan hal itu tidak mungkin ada kecuali pada diri seorang mukmin- yaitu ketika dia mendapati sebuah kenikmatan diapun bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya. Dan apabila dia ditimpa sebuah musibah diapun bersabar, maka itu juga kebaikan baginya.” [HR. Muslim, no. 7692 dari Sahabat yang mulia Shuhaib bin Sinan radhiyallahu’anhu]

10 Mei 2012

Menjaga Rahasia

Oleh: Abu Umar Al Bankawy

Rahasia adalah perkara tersembunyi yang terjadi di antara diri kita dan orang lain. Menjaga rahasia adalah dengan tidak menyebarkannya atau bahkan sekedar menampakkannya. Menjaga rahasia hukum asalnya adalah wajib karena rahasia termasuk janji yang harus ditunaikan. Allah berfirman,

وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْؤُولاً

“Dan penuhilah janji, karena sesungguhnya janji itu akan ditanyakan.” (Al Isra’: 34)

Membedakan antara Rahasia atau Bukan

Sebuah perkara adalah rahasia atau tidak bisa kita ketahui dari berbagai cara:
Dengan ucapan, yaitu seseorang menceritakan sesuatu kepada Anda, kemudian dia berkata, “Ini rahasia ya, jangan sampaikan kepada yang lain.”
Dengan perbuatan, misalnya seseorang menyampaikan sesuatu kepada Anda secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi, tidak ingin ada orang yang tahu. Maka ini pun merupakan rahasia yang harus dijaga.
Dengan melihat kondisi. Yaitu dengan memperhatikan apakah perkara yang dia katakan itu akan membuat dirinya malu nanti apabila disampaikan atau disebarkan kepada orang lain, maka ini pun dianggap sebagai rahasia.

Bila kita sudah tahu bahwa perkaranya adalah perkara rahasia, maka tidak halal bagi kita untuk menyampaikannya kepada orang lain.

8 Mei 2012

Mengkritisi Pemahaman “Islam” Liberal (Menyingkap Akar Kerancuan Pemikiran Irshad Manji)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ 



Liberal, yang bermakna bebas, adalah sebuah kata yang sebetulnya tidak cocok disandarkan kepada Islam, sebab Islam itu sendiri bermakna tunduk dan patuh kepada Allah tabaraka wa ta’ala, berserah diri kepada-Nya, yang berarti tidak bebas melakukan berbagai hal dalam kehidupan ini tanpa terikat dengan ketentuan-ketentuan sang pencipta; Allah Rabbul’alamin. 

Jika dinalar dengan logika yang sehat pun, makna Islam seperti di atas maka insya Allah sama sekali tidak akan bertentangan dengan akal yang sehat, sebab akal yang sehat dapat memahami bahwa manusia dan seluruh alam ini adalah ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala dan selalu butuh kepada-Nya, maka sudah sepatutnya seluruh makhluk tidak menyombongkan diri dengan menolak ketentuan-ketentuan sang pencipta; Allah jalla wa ‘ala. 

Akan tetapi, jika akal manusia telah rusak, baik sadar maupun tidak sadar, maka logika di atas dapat terbalik seratus delapan puluh derajat. Namun itulah yang terjadi apabila seseorang menganut paham liberal, bebas tak terikat dengan ketentuan-ketentuan apapun juga. Menariknya, kebanyakan pelopor paham liberal adalah orang-orang yang pernah belajar “islam” di dunia barat yang notabene didominasi oleh non muslim, sehingga “wajar” jika kemudian pandangan-pandangan mereka selalu tidak ingin terikat dengan Islam. 

Sebagai bukti, mereka yang berpaham liberal pada akhirnya sampai pada suatu kesimpulan bahwa (sepanjang yang kami teliti, dua poin berikut adalah pangkal kekafiran mereka): 
Tidak ada yang bisa mengklaim bahwa Allah ta’ala, yang disembah oleh umat Islam, sebagai satu-satunya yang layak disembah sedangkan yang lain salah. 
Semua agama sama, baik Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Budha dan lain sebagainya. Tidak boleh seorang pun mengklaim agamanya saja yang benar sedangkan yang lain salah. 

7 Mei 2012

Matahari Berputar, Bumi Diam

Ditulis Oleh Abu Fahd Fuad bin Mukiyi   

Termasuk dari musibah yang menimpa kaum muslimin di zaman sekarang ini adalah di masukkannya aqidah rusak yang di ambil orang-orang kafir, melalui berbagai cara untuk membuat generasi kaum muslimin ragu dari perkara yang jelas dari agama mereka. Dan salah satu dari pemikiran rusak tersebut adalah tentang tetapnya (diam) matahari dan berputarnya bumi yang di ambil dari pendapat orang-orang kafir.

بسم الله الرحمن الرحيم

Muqoddimah
الحَمْدُ لِله حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَما بَعْدُ:

Berkata Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam:
لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ يَوْمٌ أَوْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ

“Tidaklah datang kepada kalian hari atau zaman kecuali setelahnya lebih jelek.”

[HR. Al-Bukhori (no.6657) Ahmad (no.12838) dari Anas radhiyAllohu 'anhu]


5 Mei 2012

Cukup Bagimu Untuk Meninggalkan Aliran Sesat NII

Cukup Bagimu Untuk Meninggalkan Aliran Sesat NII Terutama KW IX

Oleh : Abu Ibrahim ‘Abdullah bin Mudakir al-Jakarty

Maraknya aliran-aliran sesat di negeri ini adalah sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan, dan tak sedikit dari kaum muslimin yang menjadi korban kesesatan mereka. Di antara aliran sesat yang sangat meresahkan yang akhir-akhir ini marak adalah NII (Negara Islam Indonesia) KW IX yang dipimpin oleh Abu Toto Panji Gumilang. Dan di samping itu, sebagian media masa memberitakan atau menampilkan orang-orang NII yang berpenampilan berjenggot atau istrinya bercadar dan yang semisalnya, serta terkesan tidak menjelaskan bahwa yang namanya NII itu bukan identik dengan orang yang berjenggot, atau bercadar dan semisalnya. Karena hal itu adalah bagian dari ajaran Islam bukan ciri dari NII atau terorisme. Akhirnya, dampak dari kesan tersebut banyak dari kaum muslimin yang menjadi salah paham atau merasa takut dan curiga terhadap orang-orang yang berusaha menjalankan agama ini dengan baik. Sedangkan NII sendiri adalah sebuah pemikiran sesat yang teroganisir secara rapi.

Sebelum kita membahas kesesatan NII KW IX ada baiknya bagi kita untuk mengetahui kenapa banyak aliran-aliran sesat di negeri ini dan banyak dari kaum muslimin yang mengikutinya.

Sebab-sebab banyaknya aliran sesat di Indonesia, di antaranya :

3 Mei 2012

BIARKAN KU MELAWAN MEREKA….

Sebuah perlawanan dengan menyingkap kesesatan, kenistaan, kebusukkan, kedzoliman, kejahatan dukun dan para tukang sihir

Oleh : Abu Ibrohim Abdulloh Bin Mudakir Al-Jakarty

Tersebarnya dukun dan tukang sihir di berbagai penjuru indonesia dengan berbagai tampilan, corak dan kedok membuat para muwahid dan para pejuang dan da’i tauhid prihatin. Bagaimana tidak prihatin….., Siapa yang ridho . Alloh, Rabb kita dilecehkan dengan perbuatan kekufuran dan kesyirikan mereka. Siapa yang ridho agama kita diinjak-injak dengan perbuatan kekufuran dan kesyirikan mereka, siapa yang ridho kaum muslimin dirusak aqidah dan tauhid mereka oleh propaganda sesat mereka, siapa yang ridho dengan seenaknya mereka menyantet, menyihir kaum muslimin, siapa ridho harta -harta kaum muslimin diambil secara bathil dalam praktek perdukunan dan persihiran mereka, siapa yang ridho kekufuran dan kesyirikan perbuatan sihir, mereka anggap suatu hal yang biasa, siapa yang ridho kekufuran dan kesyirikan perbuatan sihir dijadikan hiburan kaum muslimin, siapa yang ridho kekufuran sihir dijadikan alternatif pengobatan kaum muslimin, siapa yang ridho orang bejat lagi busuk dengan perbuatan kekufuran dan kesyirikan sihir mereka dijadikan rujukan dalam masalah – masalah kaum muslimin……

Jawablah wahai saudaraku ……

jawablah wahai para muwahid …..

jawablah wahai pada dai ……

jawablah wahai para penuntut ilmu ….

1 Mei 2012

Kesesatan Slogan ” Cinta Ditolak Dukun Bertindak “

Oleh : Abu Ibrohim Abdullah Bin Mudakir Al – Jakarty

Cinta ditolak dukun bertindak, ternyata bukanlah sekedar slogan apalagi sekedar asbun asal bunyi, ternyata emang ada kenyataannya, walaupun terkadang hanya bahan lelucon dan asbun dari celotehan anak muda. Tapi emang ada kenyataannya … kok..!! mau tahu ?!

Bermula bertemunya dua insan jahat, satu seorang pemuda yang merasa sakit hati karena cintanya ditolak dengan kejahatan jiwanya ingin menyakiti cewek yang menolaknya, satu si pemuja dan penyembah syaithan karena fulus dan tujuan atau keuntungan lainnya ngga segan untuk mendzolimi orang lain, akhirnya terjadilah apa yang terjadi dengan izin Allah, korban penyantetan dan pemeletan pun bertambah.

Slogan “cinta ditolak dukun bertindak” bukan sekedar slogan tapi slogan yang berbahaya, terbukti ada yang menjadikannya prinsip hidup …… naudzubilah.. kenyataannya berapa banyak orang jadi korban penyantetan dan pemeletan karena cinta ditolak, saya pun mengetahui dan melihat kisah nyatanya. Maka dari itu perlu dijelaskan kesesatannya supaya hati yang mengingatnya tidak tergelitik oleh syaitan untuk melakukannya… naudzubillah… ada beberapa sisi kesesatan slogan ini diantarannya: