15 Januari 2012

Bersuci Dengan Air Hangat


          Aisyah berkata, ?Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- masuk menemuiku sementara saya telah menghangatkan air dengan sinar matahari. Maka beliau bersabda, ?Jangan kamu lakukan itu wahai Humaira (Aisyah) karena itu bisa menyebabkan penyakit sopak.?

       Hadits ini diriwayatkan oleh Ad-Daraquthni (1/38), Ibnu Adi dalam Al-Kamil (3/912) dan Al-Baihaqi (1/6) dari jalan Khalid bin Ismail dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya dari Aisyah.
Ad-Daraquthni berkata setelah meriwayatkannya, ?Hadits yang sangat aneh, Khalid bin Ismail adalah rawi yang matruk (ditinggalkan haditsnya).? Al-Baihaqi berkata, ?Tidak shahih.? Ibnu Adi berkata tentang Khalid ini, ?Dia sering membuat hadits palsu.?

             Khalid didukung oleh empat orang lainnya yang juga meriwayatkan dari Hisyam, yaitu:
1. Wahb bin Wahb Abu Al-Bukhtari. Diriwayatkan oleh Ibnu Adi (3/912) dan Ibnu Hibban dalam Al-Majruhin (3/75). Ibnu Adi berkata, ?Wahb lebih buruk keadaannya daripada Khalid.?
2. Al-Haitsam bin Adi. Diriwayatkan oleh Ad-Daraquthni dalam Al-Afrad -sebagaimana dalam Al-La`ali` Al-Mashnuah (2/5). Al-Haitsam ini dihukumi sebagai pendusta oleh Yahya bin Main.
3. Muhammad bin Marwan As-Suddi. Diriwayatkan oleh Ath-Thabarani dalam Al-Ausath (5743). As-Suddi ini adalah rawi yang matruk.

        Hadits ini mempunyai jalan lain dari Urwah. Diriwayatkan oleh Ad-Daraquthni (1/38) dan Al-Baihaqi (1/6) dari jalan Amr bin Muhammad Al-A?sam dari Fulaih dari Az-Zuhri dari Urwah dari Aisyah dengan lafazh, ?Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam- melarang kami untuk berwudhu atau mandi dengan air yang dihangatkan dengan sinar matahari. Dan beliau bersabda, ?Itu mengakibatkan penyakit sopak.?
        Ad-Daraquthni berkata, ?Amr bin Muhammad adalah rawi yang mungkarul hadits (mungkar haditsnya) dan hadits ini tidak benar dari Az-Zuhri.? Ibnu Hibban berkata tentang Amr ini, ?Dia sering membuat hadits palsu.?
[Selesai nukilan dari kitab At-Talkhish Al-Habir: 1/140-142 karya Al-Hafizh Ibnu Hajar dengan sedikit ringkasan]

O leh Ustadz Abu Muawiah

Sumber :
http://al-atsariyyah.com/?p=646
http://www.ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?no=321

2 komentar: